Minggu, 15 Mei 2011

BUDIDAYA NANGKADAK

BAB III. TINJAUAN PUSTAKA

3.1  Nangka (Artocarpus Heterophyllus Lamk.)
Tanaman nangka termasuk kedalam family moraceae dengan nama latin Artocarpus Heterophyllus Lam. Tanaman Nangka berasal dari daerah hujan gahts barat (India), kemudian di budidayakan secara meluas di dataran rendah India, Burma, Ceylon, Cina Selatan, Malaysia dan Indonesia. Nama sinonim dari Artocarpus Heterophyllus Lam. adalah Artocarpus Integrifolius Auct, artocarpus Integrifolia L.F. atau Artocarpus Integra Merr. Secara umum dikenal dengan nama  Jackfruit (Inggris), nangka (Indonesia, Malaysia dan Filipina), Khanun (Thailand), khnor (kamboja), mak mi atau may mi (laos), dan mit (Vietnam).
Habitat hidup nangka adalah daerah tropis basah dan daerah yang mendekati iklim tropic serta memiliki cukup air, namun tidak tahan genangan. Nangka mampu tumbuh dengan baik di ketinggian 0-1.500 m dpl.
Buah masak bisa di konsumsi segar atau diolah. Buah yang telah masak selain rasanya enak juga beraroma segar. Banyak di manfaatkan sebagai bahan baku aneka panganan seperti keripik,biscuit serta dessert. Buah yang mentah atau mengkal biasanya diolah menjadi aneka sayuran seperti lodeh, gulai, kari, dan gudeg.
3.2  Cempedak (Artocarpus Integer Merr.)
Tanaman cempedak merupakan satu family dengan nangka yaitu Moraceae dengan nama latin Artocarpus Integer Merr. Dikenal sebagai cempedak (Indonesia), campedak/banking/baroh (Malaysia), sonekadat (Myanmar), champada (Thailand), atau tibadak (brunei)
Sinonim dari Artocarpus Integer Merr. Adalah Artocarpus Polyhema Person dan Artocarpus Champeden (lour) stokes. Buah cempedak menyerupai nangka, namun unkurannya lebih kecil, kulit lebih halus dan aromanya lebih tajam.
Dibandingkan buah nangka, buah nangka relative tidak bergetah. Sifat buah cempedak termasuk unik, daging buahnya mudah di lepas dari kulit buahnya dan tangkai buahnya meskipun masih dikelilingi oleh dami buah seperti halnya daging buah nangka.
Pohon cempedak basa di temukan di hutan hutan sekunder terutama hutan hujan tropis dataran rendah. Tanaman ini mampu tumbuh di bawah kanopi pohon. Di Thailand, cempedak dapat tumbuh dengan baik diketinggian lebih dari 500 m dpl, daerah beriklim lembab tanpa musim kering yang jelas. Buah cempedak yang telah masak dapat dikonsumsi segar, tetapi bisa juga di olah. Daging buah lunak, lembut serta memiliki aroma yang tajam. Rasa daging buah yang manis merupakan perpaduan antara rasa durian dan mangga. Buah yang masih mentah hingga mengkal bisa diolah sebagai sayur seperti halnya buah nangka.
3.3 Asal Usul
Asal verietas nangkadak mekarsari adalah merupakan hasil persilangan antara nangka varietas mini sebagai tetua betina dengan cempedak local sebagai tetua jantan. Keduanya merupakan koleksi plasma nutfah dari kebun koleksi taman wisata mekarsari.
Pada bulan juni tahun 2000, tim peneliti Taman Wisata Mekarsari melakukan antara 2 jenis tanaman berbeda, yaitu nangka mini (Artocarpus Heterophyllus) dengan cempedak (Artocarpus Integer Merr.). tujuannya adalah sebagai upaya untuk memperoleh varietas baru yang memiliki paduan sifat-sifat tetuanya.
Pohon induk betina merupakan nangka mini berbuah bulat, yang berumur genjah. Nangka mini tersebut di tanam dalam pot ukuran 100 liter. Induk varietas mini ini berasal dari tanaman milik Gregori G. Hambali di perumahan Baranangsiang Indah,Bogor. Setelah memasuki masa generative dan menghasilkan bunga, dilakukan penyerbukan buatan dengan bunga jantan dari cempedak lokal. Tanaman cempedak ini berasal dari kebun induk yang ada di lokasi Taman Wisata Mekarsari.
Nangka mini di pilih sebagai tetua betina betina karena memiliki keunggulan sebagai berikut :
-         Tanaman berumur genjah
-         Tajuk tanaman pendek dan rimbun
-         Ukuran buah sedang
Cempedak yang menjadi tetua jantan di pilih karena memiliki keunggulan sebagai berikut :
-         Produktivitas tinggi
-         Tanaman tahan terhadap organisme pengganggu tanaman
-         Aroma buah kuat dan rasanya manis
-         Kulit buah mudah di kupas

3.4 Deskripsi Tanaman
Secara umum sosok tanaman dan tipe buah yang di hasilkan dari silangan ini lebih mengarah kepada cempedak sebagai tetua jamtannya, namun demikin ukuran buah yang dihasilkan serta kualitas buahnya jauh lebih unggul dari induk aslinya.
Buah nangkadak mekarsari memiliki ukuran lebih besar jika dibandingkan dengan buah cempedak pada umumnya. Bentuk buah silindris dan memanjang. Aroma buahnya masaknya seperti cempedak, tetapi lembut tidak setajam cempedak. Rasa buahnya sangat manis dan keunikannya rasa buahnya tidak terpengaruhi oleh lingkungan,buah yang dihasilkan pada musim hujan tetap manis tidak seperti varietas nangka maupun varietas cempedak lainnya yang akan berkurang kemanisannya dan bahkan hambar rasanya.ciri fisik pohon lebih cenderung kearah cempedak sebagai tetua jantannya. Pohon dewasanya menghasilkan buah dengan kulit menyerupai nangka, namun setelah dibelah secara anatomi menyerupai buah cempedak yang daging buahnya dapat dengan mudah dipisah dari dami dan kulitnya.
3.5 Morfologi Tanaman
Nangkadak merupakan tanaman hasil persilangan yang bertajuk rimbun dan berumur genjah. Tanaman nangkadak terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan buah seperti halnya tanaman nangka pada umumnya.
a.      Akar
            Perakaran pada nangkadak berjenis akar tunggang, karena nangkadak termasuk dalam jenis tumbuhan dikotiledoneae yaitu tumbuhan berkeping dua. Perakaran nangkadak terdiri dari akar tunggang , akar primer, akar skunder dan akar tersier (rambut akar).
b.      Batang
Batang nangkadak berkayu keras dan seluruh bagian tanaman bergetah. Batang pada tanaman nangkadak terdiri dari batang utama, batang skunder, batang tersier.
c.       Daun
Berdaun lonjong dengan ukuran panjang 12-24 cm dan lebar 6-13 cm, warna daun hijau gelap dengan permukaan daun berbulu dan bergetah.
d.      Bunga
Dalam satu tanaman terdapat bunga jantan dan bunga betina yang letaknya terpisah atau berumah satu (monoecius) letak bunga terletak di batang dan cabang dengan kedudukan menggantung. Unutk mendapatkan buah yang maksimal maka buah betina nangkadak perlu dilakukan penyerbukan buatan dengan bunga jantannya.
e.      Buah
Tanaman mulai berbuah pada umur 2-3 tahun sejak tanam dilahan.Bentuk buah nangkadak silindris menyerupai cempedak tetapi ukuran buah lebih besar yaitu diameter 17-22 cm,dengan bobot buah 2,5- 5 kg.kulit buah berduri tumpul berwarna hijau ketika muda dan hijau kekuningan ketika masak. Jumlah pongge 20 – 30 buah. Ketebalan daging buah ± 1cm, berwarna kuning keemasan dengan tekstur buah lembut. Rasa buah sangat manis dengan kemanisan 28˚ - 30˚ brix. Aroma buah lembut. Keunikan dari nangkadak adalah daging buahnya dapat di pisahkan dengan mudah dari kulit dan daminya seperti cempedak dan getahnya tidak terlalu banyak seperti nangka.

Minggu, 01 Mei 2011

CARA OKULASI YANG BENAR

Rahasia ini harus segera dibocorkan. Soalnya banyak yang membutuhkan. Kalau tidak, bakal banyak yang gagal melakukan okulasi.  Okulasi termasuk cara perbanyakan tanaman yang cukup populer. Pasti sudah banyak yang tahu cara okulasi. Hanya saja okulasi tak bisa sembarangan dilakukan. Harus tahu langkah-langkahnya.

Ada beberapa rahasia yang bisa mempengaruhi keberhasilan okulasi. Yuk, kita simak H. Abdul Ghani, dari Sanggar Buana Flora, berbagi rahasia sukses mengokulasi buah.


1. Memilih mata
Ketepatan memilih mata tunas yang akan ditempel merupakan salah satu kunci keberhasilan okulasi. Mata tunas yang dipilih harus yang berpotensi tumbuh. Ciri-cirinya? Pada tanaman jambu dan mangga, pilih mata tunas yang sudah keluar tunas kecil.

Sementara untuk tanaman lain, Adung alias Abdul Ghani menyarankan mata yang sama sekali belum bertunas. Untuk mangga dan duren sering diakali dengan cara perompesan/pelerengan. Caranya? Pangkas habis daun pada pucuk pohon mangga. Perompesan daun akan memacu tumbuhnya tunas baru. Nah, tunas baru itulah yang bisa dipakai.

2. Cara menyayat
Perhatikan juga cara membuat sayatan batang induk dan batang atas. Kayu dari pohon induk tak boleh tersayat. Bahkan kambium, semacam lendir licin yang menempel pada kayu induk tak boleh hilang. Soalnya kambium berfungsi untuk lalu-lintas makanan dari daun ke tubuh tanaman. Kalau kambium hilang suplai makanan ke mata tempel tidak ada. Tunas baru pun tidak bakal tumbuh. Tak boleh ada kayu yang tertinggal di kulit mata tempel. Supaya mudah dalam membuat sayatan, potong cabang yang akan diambil mata tempelnya. Siapkan dulu mata tempel dari cabang atas. Baru kemudian sayat pohon induk. Tujuannya agar kambium tidak kering. Pakailah pisau yang tajam dan steril supaya hasil sayatannya rapi dan higienis.

3. Cara mengikat
Mengikat mata tempel juga tidak boleh sembarangan. Ikatan harus rapat sampai angin tak bisa masuk ke tempelan. Harus pas, tidak boleh terlalu kencang tidak juga terlalu longgar. Kulit mata tunas menempel dengan sempurna sudah cukup. Kalau
terlalu kencang, bisa tercekik.

Mata tunas boleh ikut ditutup, boleh juga tidak ditutup. Mata tunas yang ditutup punya kelebihan. Gangguan dari luar, terutama air tidak bisa masuk. Tapi ikatan pada mata tunas tak boleh kencang. Supaya tunas bisa tumbuh. Kalau mata tunas tidak ditutup harus dipastikan air tidak menyentuh tempelan. Soalnya, entres bisa busuk kalau kena air.

4. Kecepatan kerja
Sewaktu melakukan okulasi, kerja harus cepat. Sayatan di pohon induk tidak boleh terlalu lama di udara terbuka. Begitu juga dengan sayatan mata tempel. Kalau terlalu lama kambium pada kayu bisa kering. Agar kerja bisa cepat dan tak terganggu, sebaiknya siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu. Agar sewaktu bekerja tak lagi perlu cari-cari alat
yang dibutuhkan. Siapkan dulu mata tempel, baru sayat batang induk. Ada lagi cara untuk menyiasati kelambatan kerja. Bekerjalah di tempat yang teduh. Sebaiknya lakukan pada pagi atau sore hari. Terik matahari tentu akan mempercepat, kambium menjadi kering. Sebaiknya letakkan hasil okulasi di tempat teduh. Selain menghindari terik matahari, juga agar tak ada air yang masuk ke sambungan.